Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, medorong
pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik,
kebudayaan dan sebagainya. Dengan adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut,
maka bertambahlah sistem mata pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks.
Berbeda dengan makhluk lain, manusia mempunyai
kelebihan dalam kehidupannya. Manusia dapat memanfaatkan dan mengenbangkan akal
budinya.
A. PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk merupakan salah
satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah
penduduk khususnya. Bertambahnya penduduk juga berpengaruh terhadap kondisi
ekonomi suatu daerah atau Negara bahkan dunia misalnya, bertambahnya jumlah
penduduk berarti harus bertambah pula persedian bahan makanan, perumahan,
kesempatan kerja, jumlah gedung sekolah dan sebagainya.
Bila pertambahan penduduk tidak
diimbangi dengan pertambahan fasilitas maka akan menimbulkan masalah sosial
misalnya pengangguran, kemiskinan, pendidikan tidak merata dan kriminalitas
lain.
Penambahan/pertambahan
penduduk di suatu daerah atau negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor
demografi sebagai berikut.
1. Kematian
Ada
beberapa tingkat kematian, misalnya
a. Tingkat
Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR)
adalah banyaknya orang yang meningga pada suatu
tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.
b. Tingkat
Kematian Khusus
karena tingkat kematian itu dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan. Umpama laki-laki
berusia 85 tahun mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mati daripada
laki-laki umur 25 tahun. Karena perbedaan resiko kematian tersebut maka
digunakan tingkat kematian menurut umur (Specific Death Rate)
2. Kelahiran (Fertilitas)
Ada dua istilah asing yang kedua-duanya
diterjemahkan sebagai kesuburan.
a. Facundity
Facundity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan
biologis wanita untuk mempunyai anak.
b. Fertility
(fertilitas)
Fertilitas adalah jumlah kelahiran hidup dari
seorang wanita atau sekelompok wanita. Yang dimaksud dengan lahir hidup adalah
kelahiran dengan tanda-tanda kehidupan misalnya : bernafas, bergerak, berteriak/
menangis, ada denyutan jantung dan sebagainya.
3. Migrasi
Aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang ialah
gerakan penduduk yang dinamai migrasi atau migrasi adalah perpindahan atau
gerak penduduk dari suatu daerah ke daerah lain.
Secara garis besar kenampakan migrasi di Indonesia
dibagi menjadi dua kenampakan yaitu : urbanisasi
dan transmigrasi
a. Urbanisasi
urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke
kota. Para urbanit kebanyakan terdiri dari golongan umur muda yang sangat
produktif serta banyak inisiatif. Tujuan utama para urbanit adalah mencari
lapangan perkerjaan.
b. Transmigrasi
Pengertian transmigrasi adalah perpindahan penduduk
dari daerah yang padat ke daerah yang kurang padat, tetapi masih dalam
lingkungan satu negara.
Struktur Penduduk
Ada 3 jenis struktur penduduk yaitu :
1. Piramida
penduduk muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam
pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada
jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita jumpai pada negara berkembang.
Misalnya : India, Brazil, Indonesia
2. Piramida
Stasioner
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk
yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak
begitu tinggi. Piramida ini biasanya terdapat di negara negara maju seperti
Swedia, Belanda, Skandinavia
3. Piramida
penduduk tua
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya
penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil
sekali. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman,
Inggris, Belgia.
Rasio Ketergantungan (Dependency of ratio)
Dari komposisi penduduk menurut umur dapat dipakai
untuk menghitung rasio ketergantungan. Yang dimaksud dengan rasio
ketergantungan ialah angka yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk
golongan umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan
jumlah penduduk golongan umur produktif kerja.
B. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
a. Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di
Indonesia
Zaman
Batu sampai Zaman Logam
Upaya menelusuri sejarah peradaban bangsa Indonesia,
mulai dari zaman batu sampai zaman logam, sungguh akan berliku-liku, memerlukan
waktu pembahasan yang panjang. Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli
prehistoris, ternyata bahwa zaman batu itupun terbagi dalam:
1. Zaman
batu tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk
ataupun permukaan peralatan masih kasar-kasar, misalnya kapak genggam.
2. Zaman
batu muda ( Neolithikum)
Zaman batu muda benar-benar membawa revolusi dalam
kehidupan manusia. Pada zaman ini mereka mulai hidup menetap, membuat rumah,
membentuk kelompok masyarakat desa, bertani dan berternak untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
3. Zaman
Logam (zaman perunggu)
Bangsa-bangsa
Proto-Austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo China ke Indonesia itu
membawa Kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi Dongson
diantaranya berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepati dari
perunggu.
b. Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
1. Kebudayaan Hindu dan Buddha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke
Indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan
setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India itu berlangsung luwes
dan mantap.
Sekitar abad ke-5, ajaran Budha atau Budhisme masuk
ke Indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama/ajaran Budha dapat dikatakan
berpandangan lebih maju dari pada Hinduisme, sebab Budhaisme tidak menghendaki
adanya kasta-kasta dalam masyarakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di
Indonesia tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai.
Contoh peninggalan agama Budha di Indonesia adalah
Candi Borobudur
2. Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16 agama Islam telah
dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut Wali
Sanga. Titik sentral penyebaran agama Islam pada abad itu berada di pulau Jawa.
Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewa ke Pulau Jawa berlangsung dalam
suasana damai. Hal ini disebabkan karena Islam dimasukan ke Indonesia tidak
dengan cara paksa, melainkan dengan cara baik-baik. Disamping itu disebabkan
sikap toleransi yang dimiliki bangsa kita.
Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan
menjadi agama yang mendapat penganut sebagian terbesar penduduk Indonesia. Kebudayaan
Islam memberi saham yang besar bagi perkembangan dan kepribadian bangsa
Indonesia.
c. Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap
corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indinesia adalah kebudayaan
Barat. Awal kebudayaan Barat masuk ke Indonesia ketika kaum penjajah mengedor
masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Dalam kurun waktu itu juga,
dikota-kota pusat pemerintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku
berkembang dua lapisan sosial.
1. Lapisan
sosial yang terdiri dari kaum buruh
2. Lapisan
sosial kaum pegawai
Dalam
lapisan sosial kedua inilah pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan
kemampuan/kemahiran bahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan
kelas sosial.
Akhirnya
masih harus disebut sebagai pengaruh kebudayaan Eropa yang masuk juga kedalam
kebudayaan Indonesia, ialah agama Katolik dan agama Krister Protestan.
Agama-agama tersebut biasanya disiarkan dengan sengaja oleh
organisasi-organisasi penyiaran agama yang semuanya bersifat swasta.
Kebudayaan dan Kepribadian
Berbagai
penelitian Antrophologi Budaya menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara
corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota-anggota masyarakat,
secara garis besar.
Kepribadian
bangsa Indonseia yang ramah tamah, suka menolong, memiliki sifat kegotong royongan
adalah ciri umum dari sekian banyak kepribadian suku-suku bangsa yang berada di
Republik Indonesia, dan terpatri menjadi ciri khas kepribadian bangsa
Indonesia.