A. PENGERTIAN MASYARAKAT
Berikut di bawah ini adalah beberapa
pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.
1.
Menurut Selo Sumardjan masyarakat
adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2.
Menurut Karl Marx masyarakat adalah
suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan
akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara
ekonomi.
3.
Menurut Emile Durkheim masyarakat
merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4.
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt
masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama
dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai
kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok /
kumpulan manusia tersebut.
B. MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut
juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada
sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan
masyarakat pedesaan.
Perhatian khusus masyarakat kota
tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian, makanan, dan perumahan, tetapi
mempunyai perhatian lebih luas lagi. Bila ada tamu misalnya, diusahakan
menghidangkan makanan misalnya, yang diutamakan adalah mempunyai kedudukan
sosial tinggi.
Perubahan-perubahan sosial tampak
dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima
pengaruh-pengaruh dari luar. Hal ini sering menimbulkan pertentangan antara
golongan tua dengan golongan muda. Ada beberapa ciri yang menonjol pada
masyarakat kota yaitu :
1.
Kehidupan keagamaan berkurang bila
dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
2.
Orang kota pada umumnya dapat
mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada
orang lain. Yang penting disini adalah manusia
perorangan atau individu.
3.
Pembagian kerja di antara
warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4.
Kemungkinan-kemungkinan untuk
mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga
desa.
5.
Interaksi yang terjadi lebih banyak
terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.
6.
Pembagian waktu yang lebih teliti
dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
7.
Perubahan-perubahan sosial tampak
dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh
dari luar.
C.
PERBEDAAN DESA DAN KOTA
Ada
beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara
desa dan kota. Dengan melihat perbedaan-perbedaan yang ada mudah-mudahan akan
dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakan suatu masyarakat dapat
disebut sebagai masyarakat pedesaan atau masyarakat perkotaan
Ciri-ciri
tersebut antara lain :
1.
Jumlah
dan kepadatan penduduk;
2.
Lingkungan
hidup;
3.
Mata
pencaharian;
4.
Corak
kehidupan sosial;
5.
Stratifikasi
sosial;
6.
Mobilitas
sosial;
7.
Pola
interaksi sosial;
8.
Solidaritas
sosial;dan
9.
Kedudukan
dalam hierarki sistem administrasi nasional.
Meskipun
tidak ada ukuran pasti, kota memiliki penduduk yang jumlahnya lebih banyak
dibadingkan desa. Hal ini mempunyai kaitan dengan kepadatan penduduk, yaitu
jumlah penduduk yang tinggal pada suatu luas wilayah tertentu, misalnya saja
jumlah per KM”(kilometer persegi) atau jumlah perhektar.
2. HUBUNGAN DESA DAN KOTA
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam
keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat
ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada
dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur
mayur , daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi
jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam
proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau
jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman.
Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang
pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota
terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
Perhatian khusus masyarakat kota
tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian, makanan, dan perumahan, tetapi
mempunyai perhatian lebih luas lagi. Bila ada tamu misalnya, diusahakan
menghidangkan makanan misalnya, yang diutamakan adalah mempunyai kedudukan
sosial tinggi. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota,
sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
Hal ini sering menimbulkan pertentangan antara golongan tua dengan golongan
muda.
3. ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
a)
Bertambahnya penduduk sehingga tidak
seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
b)
Terdesaknya kerajinan rumah di desa
oleh produk industri modern.
c)
Penduduk desa, terutama kaum muda,
merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu
cara hidup yang monoton.
d)
Didesa tidak banyak kesempatan untuk
menambah ilmu pengetahuan.
e)
Kegagalan panen yang disebabkan oleh
berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga
memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain :
a.
Penduduk desa kebanyakan beranggapan
bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
b.
Dikota lebih banyak kesempatan untuk
mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
c.
Pendidikan terutama pendidikan
lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
d.
Kota dianggap mempunyai tingkat
kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam
kultur manusianya.
e.
Kota memberi kesempatan untuk
menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri
dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 ).
4.
MASYARKAT PEDESAAN
A.
PENGERTIAN DESA/PEDESAAN
Desa
adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat
pemerintahan sendiri. Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan
perasaan batik yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota
masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimana ia hidup dicintainya serta mempunyai
perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau
anggota-anggota masyarakat.
B.
HAKIKAT DAN SIFAT MASYARAKAT PEDESAAN
Seperti
dikemukakan oleh para ahli atau sumber bahwa masyarakat indonesia lebih dari
80% tinggal di pedasaan dengan mata pencarian yang bersifat agraris. Masyarakat
pedesaan yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh
orang-orang kota sebagai masyarakat
tentang damai, harmonis yaitu masyarakat yang adem ayem, sehingga oleh orang
kota dianggap sebagai tempat untuk melepaskan lelah dari segala kesibukan
keramaian dan keruwetan atau kekusutan pikir. Maka tidak jarang orang kota
melepaskan segala kelelahan dan kekusututan pikir tersebut pergilah ke luar
kota.
C.
SISTEM NILAI BUDAYA PETANI INDONESIA
Para ahli
disinyalir bahwa dikalangan petani pedesaan ada suatu cara berfikir dan mentalitas yang hidup dan
bersifat religio-magis. Mentalitas para petani seperti di atas perlu dikaji dan
diadakan penelitian dan pembahasan secara ilmiah dan mendalah agar dapat
diarahkan kepada keberhasilan pembangunan yang sekarang ini sedang giat-giatnya
kita laksanakan.
5. URBANISASI DAN URBANISME
Sehubungan
dengan perbedaan antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan, kiranya
perlu pula disinggung perihal urbanisasi. Urbanisasi adalah suatu proses
berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bawha
urbanisasi merupakan prises terjadnya masyarakat perkotaan.
Proses
urbanisasi boleh dikatakan terjadi di seluruh dunia, baik pada negara-negara
yang sudah maju industrinya maupun yang secara relatif memiliki industri.
6. PERBEDAAN PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Masyarakat pedesaan kehidupannya berbeda dengan
masyarakat perkotaan. Perbedaan-perbedaan ini berasa dari adanya perbedaan yang
mendasar dari keadaan lingkungan, yang mengakibatkan adanya dampak terhadap
personalitas dan segi-segi kehidupan. Berbicara tentang masyarakat pedesaan dan
perkotaan, sungguhnya akan berbicara tentang sistem hubungan antara unsur-unsur
yang nembentuknya.
Masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan
masing-masing dapat di perlukan sebagai sistem jaringan hubungan yang kekal dan
penting, serta dapat pula dibedakan masyarakat yang bersangkutan dengan
masyarakat yang lain. Oleh karena itu, mempelajari suatu masyarakat berarti
dapat berbicara soal struktur sosial. Adapun poin-poin perbedaanya sebagai
berikut:
1.
Lingkungan Umum
dan Orientasi Terhadap Alam
2.
Pekerjaan atau
Mata Pencaharian
3.
Ukuran Komunitas
4.
Kepadatan
Penduduk
5.
Homogenitas dan
Heterogenitas
6.
Diferensiasi
Sosial
7.
Pelapisan Sosial
8.
Mobilitas Sosial
9.
Interaksi Sosial
10. Pengawasan Sosial
11. Pola Kepemimpinan
12. Standar Kehidupan
13. Ketidaksetiakawanan Sosial
14. Nilai dan Sistem Nilai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar